Memaksimalkan Teknologi dalam Proses Belajar Mengajar Jarak Jauh atau Online
SEKOLAH KESATUAN BOGOR – Seiring diumumkannya status kejadian luar biasa (KLB) di Bogor yang diakibatkan oleh wabah Covid-19 atau Coronavirus disease 2019, berbagai aktivitas masyarakat menjadi terhambat.
Begitu juga proses belajar mengajar bagi guru dan siswa sekolah, semua kegiatan dilakukan dari rumah masing-masing mengikuti anjuran pemerintah demi mencegah penyebaran Covid-19.
Tanpa kecuali dengan Sekolah Kesatuan Bogor, sekolah yang memiliki tingkatan mulai dari Toddler, PG/TK, SD, SMP, hingga SMA dan SMK ini juga melakukan proses belajar dan mengajar seperti hari-hari biasa, hanya proses pembelajaran dilakukan dengan sistem online atau jarak jauh dari rumah masing-masing.
Koordinator Kepala Sekolah di Sekolah Kesatuan Bogor, Agus Supangkat mengatakan, semenjak siswa belajar dari rumah, proses pembelajaran dilakukan dengan model jarak jauh atau online. Tiap-tiap tingkatan memiliki modul atau cara yang sesuai serta dipastikan dapat diterima dengan baik oleh siswa.
“Metode home learning ini dilakukan dengan berbagai cara dan memanfaatkan teknologi yang ada, seperti video call, aplikasi Zoom, YouTube, Instagram, email, Google Classroom dan beberapa aplikasi lain yang membantu memaksimalkan proses pembelajaran sesuai tingkatan sekolah,” ungkap Agus Supangkat kepada Radar Bogor.
Proses pembelajaran online tidak berbeda dengan saat siswa belajar di sekolah, walaupun dilakukan dari rumah, jadwal tetap mengikuti hari biasanya, Senin sampai Jumat, Sabtu, Minggu, dan tanggal merah tetap libur.
Pembelajaran mulai dari pukul 07.00 – 12.00, mata pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan namun tetap mengikuti kurikulum yang berlaku.
Tidak hanya pembelajaran harian yang dilaksanakan secara online karena masa belajar di rumah diperpanjang hingga akhir Mei.
Proses penilaian akhir tahun ajaran dan ujian kenaikan kelas juga dilakukan secara online dengan beberapa aturan yang berlaku.
Kegiatan pembelajaran dari rumah ini tidak hanya melibatkan siswa, guru mapel, kepala sekolah, namun juga melibatkan orang tua.
Setelah proses pembelajaran, baik guru dengan wali kelas, wali kelas dengan orang tua, guru, wali kelas dengan kepala sekolah melakukan evaluasi untuk mengetahui jika terdapat kendala dan masalah dalam pelaksanaan pembelajaran online ini.
Bahkan pada akhir pekan, dilakukan juga evaluasi secara keseluruhan dan akan diperbaiki atau melakukan inovasi sehingga pembelajaran secara online ini lebih efektif dan dapat diterima oleh siswa.
Dengan proses pembelajaran jarak jauh ini, orang tua lebih memahami kemampuan anak, lebih mengenal dan lebih mendekatkan hubungan anak dan orang tua.
Tambah pria yang juga kepala sekolah SMA Kesatuan Bogor ini, proses pembelajaran jarak jauh dengan berbasis teknologi bukan hal baru bagi para guru di sekolah Kesatuan Bogor ini.
Sebelum wabah Covid-19, Sekolah Kesatuan Bogor di bawah Yayasan Kesatuan sudah membentuk dan menuntut para guru untuk menguasi pendidikan berbasis teknologi dalam berbagai mata pelajaran.
Selain memberikan kemudahan untuk mendapatkan fasilitas pendukung dalam mengajar seperti laptop, tablet, dan lainnya.
Yayasan Kesatuan juga mendukung dengan peningkatan ilmu pengetahuan serta pengalaman para guru di bidang teknologi pendidikan.
“Guru enggak lagi kaget atau gagap dengan teknologi, apalagi dengan kondisi sekarang. Yayasan Kesatuan sudah membentuk guru yang tidak hanya mahir di masing-masing mata pelajaran, tapi juga menguasai dan tahu perkembangan teknologi saat ini,” ungkap Agus.
Dan saat ini pun Sekolah Kesatuan Bogor sudah membuka pendaftaran siswa untuk tahun ajaran baru secara online, supaya calon siswa atau orang tua siswa dapat tetap mendaftar tanpa harus datang ke sekolah. (*)